Berkicau bersama seorang sahabat maya tentang kedewasaan. Dan dia mengutip lirik lagu Atur Aku dari Puppen : Jika dewasa sepertimu, aku tak mau. Aku pun berfikir.
Aku bukan kamu. Kamu bukan aku.
Jarum jam pun berputar terbalik dan menayangkan citra-citra masa lalu tentang pemerkosaan jati diri. Seorang paman yang memaksa keponakannya menjadi dokter (sama seperti dia). Seorang sahabat yang mempengaruhi sahabatnya untuk membotaki kepalanya (sama seperti dia). Seorang ibu yang selalu memasak makanan tanpa daging supaya anaknya menjadi vegetarian (sama seperti dia), Seorang tetangga yang diam-diam suka mengajak tetangganya mendatangi misa supaya tetangganya itu menjadi katolik (sama seperti dia).
Dan siang ini, bundaku berteriak lantang : Sampai kapan kamu menjadi orang aneh? Susah yah jadi orang normal?!
Aku bukan kamu. Kamu bukan aku.
Kata Orang
3 tahun yang lalu
normal? memang normal itu yang bagaimana?
BalasHapussudah hidup, tidur, makan, minum, BAB, BAK, de-el-el itu normal kan???
hehe.. namanya jg orang tua sob..
BalasHapusyakinlah dgn jalan yg kau tempuh, suatu saat nanti entah kapan semoga bisa menjadi satu hal yg kau banggakan..
siapa sih dia?? hahaha jd penasaran..
BalasHapusyaudahlah ya, keep walking straight aja.. biarpun klise tp ttp be yourself ya innoo!!
gw suka post ini...
BalasHapusNormal kan hanya presepsi subyektif diri. Dan membawa hasil aku tiba-tiba merasa bundaku tidak normal ketika menginginkan aku jadi normal(nya dia)
BalasHapustapi aku tetap sayang beliau ;p
BalasHapusimagine world without edgy people..
BalasHapusrobots everywhere.