pernyataan mungil tentang kemerdekaan menjadi berbeda

Selasa, 20 Oktober 2009

Hari ini, Bundaku ingin aku jadi normal

Berkicau bersama seorang sahabat maya tentang kedewasaan. Dan dia mengutip lirik lagu Atur Aku dari Puppen : Jika dewasa sepertimu, aku tak mau. Aku pun berfikir.

Aku bukan kamu. Kamu bukan aku.

Jarum jam pun berputar terbalik dan menayangkan citra-citra masa lalu tentang pemerkosaan jati diri. Seorang paman yang memaksa keponakannya menjadi dokter (sama seperti dia). Seorang sahabat yang mempengaruhi sahabatnya untuk membotaki kepalanya (sama seperti dia). Seorang ibu yang selalu memasak makanan tanpa daging supaya anaknya menjadi vegetarian (sama seperti dia), Seorang tetangga yang diam-diam suka mengajak tetangganya mendatangi misa supaya tetangganya itu menjadi katolik (sama seperti dia).

Dan siang ini, bundaku berteriak lantang : Sampai kapan kamu menjadi orang aneh? Susah yah jadi orang normal?!

Aku bukan kamu. Kamu bukan aku.

7 komentar:

  1. normal? memang normal itu yang bagaimana?
    sudah hidup, tidur, makan, minum, BAB, BAK, de-el-el itu normal kan???

    BalasHapus
  2. hehe.. namanya jg orang tua sob..
    yakinlah dgn jalan yg kau tempuh, suatu saat nanti entah kapan semoga bisa menjadi satu hal yg kau banggakan..

    BalasHapus
  3. siapa sih dia?? hahaha jd penasaran..

    yaudahlah ya, keep walking straight aja.. biarpun klise tp ttp be yourself ya innoo!!

    BalasHapus
  4. Normal kan hanya presepsi subyektif diri. Dan membawa hasil aku tiba-tiba merasa bundaku tidak normal ketika menginginkan aku jadi normal(nya dia)

    BalasHapus
  5. imagine world without edgy people..

    robots everywhere.

    BalasHapus